Awalnya iseng-iseng aja, lagi main ke kost-an teman eh ada komik yang tergeletak, kubaca
perhalaman, ngga terasa sudah khatam dalam tempo kurang lebih 1 jam. Seru juga bacanya,
sampai ketagihan untuk baca volume selanjutnya.
Intinya saya bukan mau ngebahas asiknya baca komik, Tapi cobalah untuk mengambil sudut
pandang beda dari yang dikemukakan sang penulis, dan saya sering menemukannya(dlm komik).
Saya menemukan sesuatu hal yang luar biasa dari karakter para tokoh di pengisi komik itu,
contohnya yang ada di komik Naruto itu sendiri. Saya melihat banyak kemiripan antara tokoh
naruto dengan saya. (siap-siap dengan cerita saya).
Ia (naruto) dikisahkan terlahir dari suatu keadaan yang amat tidak diinginkanya, yaitu
kedatangan siluman rubah ekor sembilan di hari kelahiranya. Si siluman dengan sukses
memporak-porandakan seisi desa kanoha(sebuah bangsa dengan ideologi tertentu). Hokage yang
menjadi pemimpin desa pada saat itu merasa bertanggung jawab atas semua korban yang terjadi
akibat ulah si siluman. Ia harus rela mengorbankan segala yang dicintainya, termasuk
mengorbankan nyawanya sendiri. Ia menyegel siluman yang memiliki cakra(kekuatan) yang kuat
dengan segel terlarang dan memasukkanya ke dalam tubuh naruto yang baru saja lahir, taruhan
segel tersebut adalah nyawa. Lanjut?
Waktu terus bergulir, siang berganti malam, malam berganti hari, dan terus seperti itu.
Naruto yang tumbuh menjadi seorang anak yang mencari identitas diri, ia mengikuti pelatihan
ninja di desanya. Namun setiap kali kenaikan tingkat ia selalu gagal, karena mata ujiannya
adalah selalu mata ujian yang membuat naruto tak bisa menguasainya dengan baik. Dalam
lingkungan pergaulannya ia tidak ditemani oleh teman-teman sebayanya krn ia anak yg tidak
normal(sirubah ekor 9 dlm tubuhnya). Ya ! kurang lebih seperti itulah wahai para penonton,
serius bgt, santai dikit dong! rileks2.
Sebenarnya apa yang salah dari naruto? Ia tidak bisa memilih lahir dalam keadaan yang
begitu, kalau pun naruto diberi pilihan, kali naruto milih lahir dari kandungan wanita yang
jadi istri Bill Gates atau anak Arnold Scwazeneger, bukan dengan siluman rubah ekor sembilan
dalam tubunya. Tapi apa? Bukan naruto kok yang milih. Jika saya diberikan pilihan, maka saya
ingin lahir sebagai mujahid yang mati di medan perang, tapi nyatanya saya lahir dijaman gila
sekarang ini. terus mau diapain? Ya enjoy aja, kata abi saya makna hidup itu :
berproses/berusaha semaksimal mungkin ke arah yang benar, tidak bisa cuma ikhtiar aja, atau
tawakkal aja, tapi keduanya itu dalam satu paket. Eh, itu kata abi saya loh, abi saya gichu
loh! bukan kata saya. Pertama-partama saya bingung, ga ngerti, saya pengen ngomong banyak,
saya jadi kesel sendiri terkadang, inilah perasaan curahan hati saya, sebagai seorang yang
pengen jadi biasa-biasa aja.
saya ga tau harus bilang apa dan mesti ngomong apa? Padahal perasaan saya sedang ngga
terfokus pada satu hal, bayangan saya menghilang pada suatu kemuakkan jemu warna jingga
merah keunguan yang menggangu sendi pernafasan saya…..
Akhirnya waktu saya malah ilang ntah ga tau kemana lagi. Ahhhh, ketika jiwa saya
memberontak pada zaman, menyeru perubahan, ahg……………… saya akan menunjukan kekesalan hati
saya, amarah saya, akal saya, pemikiran saya, nafsu saya, dan yang berbau saya banget, serta
yang lainnya, kepada keyboard yang barani berhadapan dengan saya secara lantang, liat
nih………………ajfh aufhsjk
fhjighawruighaiugsgsduighweaghwuigawgsguigwghsdjgwruipghwruiwiotwywuioe[ry[qo.
Uhhh. Apa ada gunanya saya menyampaikan yang seperti itu? Uahhh ntahlah! Sekarang pikiran
saya sedang kacau, pikiran aing jeung urang mah ekeur sedang terpisah beberapa cabang (sok’
ngerti ngga? Perlu ditrasnlette! ?). Ketika saya diminta untuk menjadi seorang penempuh
kebenaran, pikiran saya bener-bener bercabang. Masa’ saya mesti mengkoordinir temen-temen
seangkatan saya dan adik-adik angkatan saya untuk mengkaji Islam, masa` cuma saya yang punya
inisiatif buat nglakuin itu! (ehh jangan kesinggung yang lainya yaa, soalnya gak kedengaran
tuh). Apa gara-gara saya kenal ma guru-guru ngajinya? Aahhhhh, cuma gitu doank. (bangkit
donk bro&sis!). Saya mesti berhadapan dengan para wakil kesiswaan lengkap dengan guru, wali
kelas, dan beberapa wakasek-wakasek sekolah saya yang katanya mewakili kepala sekolah yang
lagi sibuk (urusan ke luar kota) untuk berhadapan langsung with me, terus saya mesti
berhadapan dan berinteraksi dengan teman-teman saya dilingkungan sekolahan, karna saya emang
dituntut mesti bersosialisasi untuk menjalin kedekatan dengan mereka kaum jelata, kepada
teman-teman jelata saya, yang nanti akan ikut menjadi barisan-barisan pejuang perubahan
revolusioner ke-sejati-an. Ada lagi, saya keteledoran dengan masalah pelajaran sekolah, saya
jarang fokus ke pelajaran yang diberikan teteh dan akang-akang guru yang lagi transfer ilmu
pelajaran, Uhg padahal bayarannya mahal bgt, 1jam 30 menit dalam seminggu digajinya besar
bgt(padahal datang ke kelasnya aja cuma kesisa waktu 30 menit, dasar korupsi waktu). Udah
gitu saya dituntut mesti jadi peringkat umum di angkatan oleh temen-temen, guru sekolah,
guru ngaji, dan ortu saya. Trus biar saya bisa ngebuktiin bahwa, saya juga bisa seperti
mereka orang-orang yang bersuara dalam menyerukan kebatilan. Trus, nambah lagi biar saya
dapat beasiswa dari sekolahan dan memperingan beban orangtua saya yang udah banyak
ngutang(termasuk saya). Iya ngga? wahhh, belum ngurus buletin yang berkolaborasi ma
temen-temen di ujung dunia. wah ada lagi mikirin ummat di organisasi, mau diapaain tuh
anak-anak? Mereka berharap dapat pengalaman yang berharga sewaktu remajanya, ahh saya aja
pengen yg jadi biasa-biasa aja. Terus tau ngga? No hp saya rusak euyy, kumaha atuh? Kalo
ganti no baru nomor tetap, bayarnya jiggo(25rb), kalo beli no br! Kasian ma temen-temen
sd,smp,sma, n barudak kuliahan juga guru-guru beserta fans(putus kontak donk!). terus juga
kontrakan mau abis lagi, kalo ga bayar, tgl 10 harus sudah angkat kaki, aduh mau kemana ya?
Duit belom dapet, nagih orangnya ga pernah ketemu or ga punya duit buat bayar.
Uhg, saya cuma bisa menginformasikan ma temen-temen yang lagi pada baca, pemikiran saya
semakin ngdelumet, lieur, pusing, kacau, garing, penat, masalah-masalah laen lagi
bermunculan, trus dah pada ngendap di harddisk otak saya yang bentar lagi mau meledak,
duarrr……………………….hancur bekeping-keping menjadi partikel-pertikel kehidupan semu yang nyata,
tegak diperbesar.
Ciee, gila rumit juga tuh penyampaian bahasanya, padahal sih ngga rumit-rumit amat. Ya tapi
mau diapaain lagi ya? Tapi kata abi yg penting usahanya bukan hasilnya, hasilnya Allah yang
mentukan. Saya bersyukur di berikan jalan `ini` oleh Allah, saya begitu menikmatinya, lagian
proses kehidupannya keren bgt, jadi penuh tantangan dan resiko, jadi ngga datar terus, udah
gitu ngga ada yg namanya bosen akan kehidupan ini, jadi terus berditeksi apalagi berdedikasi
dan berkembang menjadi arah yang lebih baik lagi selama deruan nafas masih menyapa, dan
Allah nggan memberhentikan rizkiNya kepada mahlukNya hingga ajal menjemputnya. Kepada
kawan-kawan, ingat jgn lupa berusaha sekemampuanmu untuk mencapai apa yang ingin kamu
raih(tak lupa mengharapkan ridlaNya), apabila kamu telah bertekad kuat maka tawakkallah
dijalanNya, Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal, serta doa yag selalu teriring
kapadaNya.
mengenang masa sma dulu.. (OKTOBER 2005)
Numpang nulis ya
(ag_rosse)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar