Kamis, 15 September 2011

Cerpen: tentang menutup aurat

“Ulil pulang” teriak Ulil kenceng, lalu menggeletakkan sepedanya digarasi sembarangan. “Gubrak” mami yang mendengar suaranya langsung saja ngomel-ngomel.
“Ulil hati-hati atuh! Pelan sedikitkan bisa?” “ulil haus mi” timpanya dan langsung tanpa ba-bi-bu lagi mengambil pepsi blue dikulkas.
“Teh Aya datang tuh!” lanjut mami memberitahu. Spontan pepsi blue yang sedang diminum ulil tumpah, seperti mendengar berita buruk. “hah! Mana teh Aya, dimana mi?” “itu dikamar kamu lagi beres-beres.” Mendengar itu ulil langsung berlari kekamarnya, takut teh Aya mengubah letak-letak koleksinya, “wacks! Benerkan diubah lagi sama teh Aya”. “oh, kamu lil dah datang?” sapa teh Aya saudara kandung ulil satu-satunya.
Sekarang ia sedang bekerja menjadi sekretaris disebuah perusahaan konfeksi di Jakarta yang cukup terkenal. “dari mana aja sich seharian?” sambil tetep beres-beres tanpa memperdulikan kehadiran ulil yang lagi melongo dari tadi, yang ditanya cuma diem.
“Kamu biasa niggalin kamar dalam keadaan begini ya?” tanya teh Aya sambil membereskan buku-buku yang bergeletakkan dilantai. Ih lagi-lagi yang ditanya Cuma mesem-mesem, garukkin kepala yang ga gatel sampai lecet. Ups! J
Ya begitulah sikap kakaknya yang cantik kalau lagi beres-beres kamar Ulil, selalu saja membuat pertanyaan yang membuatnya merasa malu dan kikuk.
“lagi liburan ya teh?”
“nggak lagi ada tugas dari kantor. Biasa, kunjungan keperagaan busana,” jelas teh Ayu. “berapa hari dirumah?” “besok teteh harus udah balik ke Jakarta, ntar malem temenin mbak ya?”
“nggak ah males! Emangnya peragaan busana apaan teh?” “pakaian santai”, jawab teh Aya pendek, “oh iya!” tiba-tiba teh Aya mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. “ini oleh-oleh buat kamu?”
Ulil menerima bungkusan dai teh Aya, lalu dikeluarkan isinya satu persatu. Ada tanktop mini yang polos, sebuah rok jeans biru tua yang super mini serta satu set aksesoris tangan dan kosmetik untuk remaja putri. Ulil kaget ngeliat isi pemberian tetehnya.
“sekarang ABG disana lagi ngetrend pake rok ini. Nah, mumpung rok jeans terbaru ini belum sampai kesini, mbak pengen kamu jadi trend setternya,” ujar teh Aya sambil mengepaskan kepinggang ulil yang kebetulan sedang berdiri. “dipakai ya lil? Teh Aya keliling Jakarta lho cari rok ini, semua mall-mall mbak datangin, eh ketemunya di Pondok Indah.”
Suruh siapa? Lagi ini teh apaan? Ditarik kebawah pusernya keliatan, dinaekkin keatas bawahya keliatan. Emangnya ulil mau pake? Batin ulil tidak senang.
Ulil tau teh Aya cerita panjang lebar begitu biar ulil mau pake but sorry la yau J. “kenapa ulil? Kamu ga suka?” rupanya teh Aya menangkap raut wajah ulil yang tidak senang.
Teh Aya menghela napas panjang”ulil kamu itu sebentar lagi mau enam belas tahun. Teteh pengen liat kamu berubah.”
Ulil tertunduk lesu memilin-milin kaosnya seperti anak kecil yang tertangkap basah mencuri sampeu. Ulil berbeda dengan kakaknya yang feminim, ulil memang agak tomboy.
Keesokkan harinya ketika ulil pulang sekolah berpas-pasan dengan kakak kelasnya yang berkerudung lebar. Ia anak rohis yang pernah mengajak ikut rohis bersamanya.
“assalammualikum?” sapa hangat kak Mia nama kakak kelasnya itu. “walaikummusalam,” jawab ulil. “kok lemes! Ada masalah apa? Belum makan ya?” tembak kak Mia “bukan, enak aja ulil mah udah makan atuh” ternyata orangnya ramah ya batin ulil. “trus ada apa? Ceritain aja sama kakak?”
Akhirnya ulil menceritakan masalahnya kemarin itu, dengan khusyuJ kak Mia mendengarakan cerita ulil. “ehm, begini aja masalah itu akan kakak beri solusinya dan kita bicarkan nanti, kapan ulil ada waktu?” jawab kak Mia dengan penuh wibawa. Ulil memberikan jawaban waktu yang telah ditentukan.
Pada akhirnya setelah bertemu kak Mia,ulil mulai mengikuti eskul rohis yang dikoordinir langsung oleh kak Mia.
JJJ
Next month teh Aya datang. Ia tercengang ketika memasuki kamar ulil, kamarnya rapi dan bersih sudah tidak ada buku beserakkan dilantai apalagi sarang laba-laba. Ops J
“assalamulaikum, ulil pulang!” teriak ulil halus . sekali lagi tetehnya tercengang ketika melihat ulil mengenakan baju kurung ala gurun sahara istilah menurut teh Aya melihat wanita yang mengenakan jilbab. “ih, kok ga dijawab salam ulil?” “eh, oh iya walaikumsalam, sejak kapan kamu memakai baju seperti itu?” kata teh Aya menginterograsi ulil kaya pk polisi. Ih serem aja
“Sejak 2 minggu lalu teh!”
“hah! Trus baju-baju, rok-rok dan kosmetik yang teteh kasih kekamu kemanain?”
“kadieu-ieu, bohong teh, ada ulil simpen, kayanya ulil ga akan pake itu dech!”
“why? What happen with you?”
“begini teteh anu geulis, kenapa sich cewe itu mesti dandan? Yang namanya cewe kalo ga dandan kan tetep aja namanya cewe. Emang sich boleh dandan but ga boleh berlebihan.” Jelas ulil.
Teteh Aya melirik ulil. “teteh pengen kamu kali ini aja ngikutin apa maunya teteh? Teteh udah ngasih ini semua ke kamu, terus ga kamu pakai!” perdebatan seru pun berlangsung live J
“sebenarnya cewe itu dandan buat apa dan untuk siapa sich?” ulil menarik napas panjang, lalu melanjutkan “ulil ga mau dandan, kalau ujung-ujungnya cuma mau narik perhatian cowo dan jadi publik center.” Sambung ulil, “selama ini, temen-temen cewe ulil disekolahan pada heboh beli produk pemutih, pake pelembab wajah, ngerebonding dan ngitemin rambut, ngeborong segala jenis parfum. Karena mereka pengen cowo mereka ngasih perhatian ke mereka, Teteh Aya ga jauh dari mereka. Teteh mempercantik diri biar a Adit ga ninggalin teteh kan?” kini teteh Aya menatap ulil lekat-lekat, “kamu mestinya dibawa ke psikiater dech? Masa disuruh pake rok pendek aja ga mau!”
“teteh mau apa! diliat gratis-an barang berharga teteh sama cowo-cowo, lagian pake rok pendek mengundang terjadinya perkosaan. Ulil ga mau diperkosa.”
“itu mah tergantung imannya atuh”
“Teteh bisa jamin? Para ustad aja memperkosa santri? Makanya jangan mengundang kepada yang menimbulkan nafsu birahi laki-laki donk.”
“terus bagaimana?”
“ya harus dengan Islam donk! Islam sangat menghargai wanita, makanya wanita agar menjaga auratnya dengan menutupnya menggunakan jilbab .”
“jangan sok ceramahin teteh! Kamu tuch baru kemarin sore?” sembari meniggalkan ulil.
Ya Allah semoga teteh Aya mendapatkan hidayahMu, dan untuk seluruh muslimah agar kalian juga mendapatkan hidayah Allah untuk mematuhi segala perintahNya serta semoga kalian tetep isiqomah dijalanNya. DON’T DO IT

KUMAHA KABARNA ULIL AZMIE DIBANDUNG AND SALAM BUAT TEMEN DI SMAKBO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar