“Ulil pulang” teriak Ulil kenceng, lalu menggeletakkan sepedanya
digarasi sembarangan. “Gubrak” mami yang mendengar suaranya langsung
saja ngomel-ngomel.
“Ulil hati-hati atuh! Pelan sedikitkan bisa?”
“ulil haus mi” timpanya dan langsung tanpa ba-bi-bu lagi mengambil pepsi
blue dikulkas.
“Teh Aya datang tuh!” lanjut mami memberitahu.
Spontan pepsi blue yang sedang diminum ulil tumpah, seperti mendengar
berita buruk. “hah! Mana teh Aya, dimana mi?” “itu dikamar kamu lagi
beres-beres.” Mendengar itu ulil langsung berlari kekamarnya, takut teh
Aya mengubah letak-letak koleksinya, “wacks! Benerkan diubah lagi sama
teh Aya”. “oh, kamu lil dah datang?” sapa teh Aya saudara kandung ulil
satu-satunya.
Sekarang ia sedang bekerja menjadi sekretaris disebuah
perusahaan konfeksi di Jakarta yang cukup terkenal. “dari mana aja sich
seharian?” sambil tetep beres-beres tanpa memperdulikan kehadiran ulil
yang lagi melongo dari tadi, yang ditanya cuma diem.
“Kamu biasa
niggalin kamar dalam keadaan begini ya?” tanya teh Aya sambil
membereskan buku-buku yang bergeletakkan dilantai. Ih lagi-lagi yang
ditanya Cuma mesem-mesem, garukkin kepala yang ga gatel sampai lecet.
Ups! J
Ya begitulah sikap kakaknya yang cantik kalau lagi
beres-beres kamar Ulil, selalu saja membuat pertanyaan yang membuatnya
merasa malu dan kikuk.
“lagi liburan ya teh?”
“nggak lagi ada
tugas dari kantor. Biasa, kunjungan keperagaan busana,” jelas teh Ayu.
“berapa hari dirumah?” “besok teteh harus udah balik ke Jakarta, ntar
malem temenin mbak ya?”
“nggak ah males! Emangnya peragaan busana
apaan teh?” “pakaian santai”, jawab teh Aya pendek, “oh iya!” tiba-tiba
teh Aya mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. “ini oleh-oleh buat
kamu?”
Ulil menerima bungkusan dai teh Aya, lalu dikeluarkan isinya
satu persatu. Ada tanktop mini yang polos, sebuah rok jeans biru tua
yang super mini serta satu set aksesoris tangan dan kosmetik untuk
remaja putri. Ulil kaget ngeliat isi pemberian tetehnya.
“sekarang
ABG disana lagi ngetrend pake rok ini. Nah, mumpung rok jeans terbaru
ini belum sampai kesini, mbak pengen kamu jadi trend setternya,” ujar
teh Aya sambil mengepaskan kepinggang ulil yang kebetulan sedang
berdiri. “dipakai ya lil? Teh Aya keliling Jakarta lho cari rok ini,
semua mall-mall mbak datangin, eh ketemunya di Pondok Indah.”
Suruh
siapa? Lagi ini teh apaan? Ditarik kebawah pusernya keliatan, dinaekkin
keatas bawahya keliatan. Emangnya ulil mau pake? Batin ulil tidak
senang.
Ulil tau teh Aya cerita panjang lebar begitu biar ulil mau
pake but sorry la yau J. “kenapa ulil? Kamu ga suka?” rupanya teh Aya
menangkap raut wajah ulil yang tidak senang.
Teh Aya menghela napas panjang”ulil kamu itu sebentar lagi mau enam belas tahun. Teteh pengen liat kamu berubah.”
Ulil
tertunduk lesu memilin-milin kaosnya seperti anak kecil yang tertangkap
basah mencuri sampeu. Ulil berbeda dengan kakaknya yang feminim, ulil
memang agak tomboy.
Keesokkan harinya ketika ulil pulang sekolah
berpas-pasan dengan kakak kelasnya yang berkerudung lebar. Ia anak rohis
yang pernah mengajak ikut rohis bersamanya.
“assalammualikum?” sapa
hangat kak Mia nama kakak kelasnya itu. “walaikummusalam,” jawab ulil.
“kok lemes! Ada masalah apa? Belum makan ya?” tembak kak Mia “bukan,
enak aja ulil mah udah makan atuh” ternyata orangnya ramah ya batin
ulil. “trus ada apa? Ceritain aja sama kakak?”
Akhirnya ulil
menceritakan masalahnya kemarin itu, dengan khusyuJ kak Mia
mendengarakan cerita ulil. “ehm, begini aja masalah itu akan kakak beri
solusinya dan kita bicarkan nanti, kapan ulil ada waktu?” jawab kak Mia
dengan penuh wibawa. Ulil memberikan jawaban waktu yang telah
ditentukan.
Pada akhirnya setelah bertemu kak Mia,ulil mulai mengikuti eskul rohis yang dikoordinir langsung oleh kak Mia.
JJJ
Next
month teh Aya datang. Ia tercengang ketika memasuki kamar ulil,
kamarnya rapi dan bersih sudah tidak ada buku beserakkan dilantai
apalagi sarang laba-laba. Ops J
“assalamulaikum, ulil pulang!” teriak
ulil halus . sekali lagi tetehnya tercengang ketika melihat ulil
mengenakan baju kurung ala gurun sahara istilah menurut teh Aya melihat
wanita yang mengenakan jilbab. “ih, kok ga dijawab salam ulil?” “eh, oh
iya walaikumsalam, sejak kapan kamu memakai baju seperti itu?” kata teh
Aya menginterograsi ulil kaya pk polisi. Ih serem aja
“Sejak 2 minggu lalu teh!”
“hah! Trus baju-baju, rok-rok dan kosmetik yang teteh kasih kekamu kemanain?”
“kadieu-ieu, bohong teh, ada ulil simpen, kayanya ulil ga akan pake itu dech!”
“why? What happen with you?”
“begini
teteh anu geulis, kenapa sich cewe itu mesti dandan? Yang namanya cewe
kalo ga dandan kan tetep aja namanya cewe. Emang sich boleh dandan but
ga boleh berlebihan.” Jelas ulil.
Teteh Aya melirik ulil. “teteh
pengen kamu kali ini aja ngikutin apa maunya teteh? Teteh udah ngasih
ini semua ke kamu, terus ga kamu pakai!” perdebatan seru pun berlangsung
live J
“sebenarnya cewe itu dandan buat apa dan untuk siapa sich?”
ulil menarik napas panjang, lalu melanjutkan “ulil ga mau dandan, kalau
ujung-ujungnya cuma mau narik perhatian cowo dan jadi publik center.”
Sambung ulil, “selama ini, temen-temen cewe ulil disekolahan pada heboh
beli produk pemutih, pake pelembab wajah, ngerebonding dan ngitemin
rambut, ngeborong segala jenis parfum. Karena mereka pengen cowo mereka
ngasih perhatian ke mereka, Teteh Aya ga jauh dari mereka. Teteh
mempercantik diri biar a Adit ga ninggalin teteh kan?” kini teteh Aya
menatap ulil lekat-lekat, “kamu mestinya dibawa ke psikiater dech? Masa
disuruh pake rok pendek aja ga mau!”
“teteh mau apa! diliat gratis-an
barang berharga teteh sama cowo-cowo, lagian pake rok pendek mengundang
terjadinya perkosaan. Ulil ga mau diperkosa.”
“itu mah tergantung imannya atuh”
“Teteh
bisa jamin? Para ustad aja memperkosa santri? Makanya jangan mengundang
kepada yang menimbulkan nafsu birahi laki-laki donk.”
“terus bagaimana?”
“ya
harus dengan Islam donk! Islam sangat menghargai wanita, makanya wanita
agar menjaga auratnya dengan menutupnya menggunakan jilbab .”
“jangan sok ceramahin teteh! Kamu tuch baru kemarin sore?” sembari meniggalkan ulil.
Ya
Allah semoga teteh Aya mendapatkan hidayahMu, dan untuk seluruh
muslimah agar kalian juga mendapatkan hidayah Allah untuk mematuhi
segala perintahNya serta semoga kalian tetep isiqomah dijalanNya. DON’T
DO IT
KUMAHA KABARNA ULIL AZMIE DIBANDUNG AND SALAM BUAT TEMEN DI SMAKBO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar